DEVELOPMENT OF SYAR'IYYAH RUQYAH IN TREATMENT DISEASES FROM THE TIME OF THE PROPHET TO THE CONTEMPORARY ERA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Pada saat ini terdapat beberapa pihak yang melakukan ruqyah yang tidak sesuai dengan ajaran islam yang disebut ruqyah syirkiyyah, banyak masyarakat yang belum bisa membedakan ruqyah syar’iyyah dengan suqyah syirkiyyah, hal seperti ini sudah terjadi sebelum pada zaman Nabi Muhammad SAW yaitu zaman arab jahiliyah. Kemudian ruqyah tersebut di rubah menjadi ruqyah syar’iyyah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ruqyah syirkiyyah berbeda dengan ruqyah syar’iyyah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ruqyah syar’iyyah adalah ruqyah yang menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Quran sebagai sumbernya untuk mengobati berbagai penyakit. Sedangkan ruqyah syirkiyyah menggunakan bacaan berupa mantra-mantra dari leluhur yang entah asalnya darimana. Selain itu, hukum antara keduanya juga berbeda, dimana pada ruqyah syar’iyyah hukumnya adalah mubah, sedangkan pada ruqyah syirkiyyah hukumnya adalah haram. Dalam penerapannya, ruqyah syar’iyyah dapat dilakuan secara mandiri dengan membaca ayat-ayat ruqyah yang terdapat dalam Al-Quran dan dapat dilakukan dengan bantuan orang lain
ABSTRACT
At this time, there are several parties who perform ruqyah not in accordance with Islamic teachings, called ruqyah syirkiyyah. Many people cannot yet differentiate between ruqyah syar'iyyah and ruqyah syirkiyyah. Such incidents occurred before the time of the Prophet Muhammad (SAW), during the era of ignorant Arabs. Then, ruqyah was transformed into ruqyah syar'iyyah during the time of the Prophet Muhammad (SAW). Ruqyah syirkiyyah is different from ruqyah syar'iyyah which was recommended by the Prophet Muhammad (SAW). Ruqyah syar'iyyah uses Quranic verses for treating various diseases, while syirkiyyah ruqyah uses ancestral mantras without clear origins. Moreover, the laws governing the two are different: ruqyah syar'iyyah is permissible, whereas ruqyah syirkiyyah is forbidden. In practice, ruqyah syar'iyyah can be performed independently by reciting Quranic verses and with assistance from people if needed
##plugins.themes.academic_pro.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Abdel Daem Kaheel. Pengobatan Qur’ani Manjurnya Berobat dengan Al-Qur’an. Yogyakarta: Amzah, 2012, h. 28
- Qulsoom, B. Ruqyah : listening to quranic verses, A disease treatment strategy. International journal of Islamic and complementary medicine, 2024, Vol.5, No. 1.
- Musdar Bustamam Tambusai, Halal-Haram Ruqyah. Jakarta: Al-Kaustar. 2013 hlm. 7-8.
- Ibnu Manzhur, Lisān al-‟Arab. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi, t.t. 2021,hlm, 293.
- Abdullah. Ruqyah Mengobati Jasmani dan Rohani Menurut Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Jakarta :Pustaka Imam Syafi‟i, 2006, hlm.28
- Thal’at Bin Fu’ad Al-Hulwani. Pengobatan cara nabi terhadap kesurupan,sihir,dan gangguan makhluk halus. Jakarta: Darulhaq. 2013