International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim
<p>International Journal of Islamic and Complementary Medicine (e-ISSN <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20220216511784208" target="_blank" rel="noopener">2828-4569</a>) is an open acces and peer-reviewed journal by <a href="https://iimf.or.id/">International Islamic Medical Forum</a> in the field of <strong>Islamic Medicine</strong>, <strong>Health Sciences and Complementary Medicine</strong>. IJICM was first launched in 2019 with the name International Journal of Islamic Medicine (e-ISSN <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1599794844" target="_blank" rel="noopener">2746-3893</a>) with prefix 10.37275 at the previous website <a href="https://islamicmedicine.id/index.php/ijim">https://islamicmedicine.id/index.php/ijim</a> and since Volume 2 No 2, December 2021, the name was changed with new e-ISSN and new prefix 10.55116). Muslims often explore the Prophet's Medicine as an alternative to modern therapies or as a supplement to modern medical treatment. Medical science and technology combined and conforming with the Divine teachings of Islam. The aims of International Journal of Islamic and Complementary Medicine is to disseminate research results and to improve the productivity of scientific publications. IJICM uses English as the primary language.</p>International Islamic Medicine Forumen-USInternational Journal of Islamic and Complementary Medicine2828-4569<p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p> EXPLORING THE PROPHET MUHAMMAD'S (PBUH) RECOMMENDATION OF KALONJI AND ITS RELEVANCE IN MODERN DISEASE MANAGEMENT: A COMPREHENSIVE REVIEW
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/84
<p>The seed of Nigella sativa Linn., known by various names like Small Black Seed, Black Cumin, and Kalonji, has a rich history in treating diverse ailments, as lauded by Prophet Mohammad (PBUH) for its healing properties against numerous diseases, except death, in Islamic and Arabic traditions. Rich in volatile oils, fixed oils, tannins, proteins, and essential amino acids, Kalonji finds extensive use in Unani medicine for conditions ranging from joint pain and indigestion to asthma, diabetes, and even cancer. This review synthesizes current literature to explore Kalonji's therapeutic potential, emphasizing its historical significance and relevance in modern disease management. By elucidating its multifaceted applications, from traditional remedies to contemporary pharmacology, the review contributes to a comprehensive understanding of Kalonji's role in healthcare today.</p>Md Tauhid AlamMd. Tanwir AlamJamal AkhtarSultana Anjum
Copyright (c) 2024 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-30611710.55116/IJICM.V5I2.84INCREASING LABOR POWER WITH MARYAM EXERCISE: ELECTROMYOGRAM STUDY TO MEASURE CONTRACTION FORCE
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/99
<p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Nyeri persalinan adalah fenomena fisiologis multifaset dan sering menjadi salah satu yang paling elemen yang paling sulit dari proses persalinan. Jika nyeri persalinan tidak ditangani dengan baik, maka dapat mengakibatkan komplikasi yang tidak hanya menyusahkan ibu tetapi juga berpotensi berbahaya bagi janin. Akupresur adalah teknik yang dapat yang dapat digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan. Akupresur adalah praktik pengobatan tradisional tradisional yang melibatkan pemberian tekanan pada titik-titik tertentu pada tubuh. Artikel ini akan mengeksplorasi penerapan akupresur dalam mengurangi nyeri persalinan dari berbagai sumber ilmiah yang dapat dipercaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa memberikan tekanan pada titik-titik seperti LI4, SP6, GB21, dan BL32 dapat mengurangi intensitas nyeri selama persalinan, menjadikan akupresur sebagai pilihan pilihan manajemen non-farmakologis selama persalinan.</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> </em><em>Labor pain is a multifaceted physiological phenomenon and is frequently one of the most arduous elements of the birthing process. If labor pain is unmanaged, it may result in complications that are not only distressing for the mother but also potentially hazardous for</em><em> the fetus. Acupressure is a technique that can be used to reduce the intensity of labor pain. Acupressure is a traditional Chinese medicine practice that involves applying pressure to specific points on the body. This article will explore the implementation of acupressure in alleviating labor pain from various credible scientific sources. Research has shown that applying pressure to points such as LI4, SP6, GB21, and BL32 reduces pain intensity during labor, making acupressure a non-pharmacological management option during childbirth.</em></p> <p><em> </em></p>Neng Kurniati
Copyright (c) 2024 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-306181410.55116/IJICM.V6I1.99DEVELOPMENT OF SYAR'IYYAH RUQYAH IN TREATMENT DISEASES FROM THE TIME OF THE PROPHET TO THE CONTEMPORARY ERA
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/102
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pada saat ini terdapat beberapa pihak yang melakukan ruqyah yang tidak sesuai dengan ajaran islam yang disebut ruqyah syirkiyyah, banyak masyarakat yang belum bisa membedakan ruqyah syar’iyyah dengan suqyah syirkiyyah, hal seperti ini sudah terjadi sebelum pada zaman Nabi Muhammad SAW yaitu zaman arab jahiliyah. Kemudian ruqyah tersebut di rubah menjadi ruqyah syar’iyyah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ruqyah syirkiyyah berbeda dengan ruqyah syar’iyyah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ruqyah syar’iyyah adalah ruqyah yang menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Quran sebagai sumbernya untuk mengobati berbagai penyakit. Sedangkan ruqyah syirkiyyah menggunakan bacaan berupa mantra-mantra dari leluhur yang entah asalnya darimana. Selain itu, hukum antara keduanya juga berbeda, dimana pada ruqyah syar’iyyah hukumnya adalah mubah, sedangkan pada ruqyah syirkiyyah hukumnya adalah haram. Dalam penerapannya, ruqyah syar’iyyah dapat dilakuan secara mandiri dengan membaca ayat-ayat ruqyah yang terdapat dalam Al-Quran dan dapat dilakukan dengan bantuan orang lain</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> </em>At this time, there are several parties who perform ruqyah not in accordance with Islamic teachings, called ruqyah syirkiyyah. Many people cannot yet differentiate between ruqyah syar'iyyah and ruqyah syirkiyyah. Such incidents occurred before the time of the Prophet Muhammad (SAW), during the era of ignorant Arabs. Then, ruqyah was transformed into ruqyah syar'iyyah during the time of the Prophet Muhammad (SAW). Ruqyah syirkiyyah is different from ruqyah syar'iyyah which was recommended by the Prophet Muhammad (SAW). Ruqyah syar'iyyah uses Quranic verses for treating various diseases, while syirkiyyah ruqyah uses ancestral mantras without clear origins. Moreover, the laws governing the two are different: ruqyah syar'iyyah is permissible, whereas ruqyah syirkiyyah is forbidden. In practice, ruqyah syar'iyyah can be performed independently by reciting Quranic verses and with assistance from people if needed</p> <p> </p>Novi PitriaLutfia Puspitasari
Copyright (c) 2024 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061152010.55116/IJICM.V6I1.102UTILIZATION OF FIGS (F. carica L) FOR TREATMENT GASTROINTESTINAL DISEASES IN THE QUR’AN PERSPECTIVE AND SCIENCE
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/100
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Indonesia secara global menempati urutan kedua 40,8% dengan angka kejadian gastrointestinal di Asia setelah India 43%. Buah tin atau dalam bahasa latin disebut juga Ficus carica merupakan sejenis buah yang berasal dari Asia Barat yang sangat terkenal dalam dunia Islam. Hal ini dikarenakan buah tin disebut oleh Allah SWT dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran pada surat At-Tin yaitu surat ke-95. Menurut penelitian yang pernah dilakukan dengan pelarut etanol dan etilasetat buah tin terbukti banyak mengandung metabolit sekunder, salah satunya flavonoid. Flavonoid menunjukkan sejumlah sifat farmakologis di area GIT, bertindak sebagai agen antisekresi, sitoprotektif, dan antioksidan. Sifat antioksidan senyawa fenolik telah dipelajari secara luas, namun menjadi jelas bahwa mekanisme kerjanya melampaui modulasi stres oksidatif. Senyawa flavonoid juga telah dilaporkan memiliki peran yang bermanfaat dalam tukak lambung, karena flavonoid diduga merangsang pembentukan PGE 2. Semua bagian dari tanaman tin dapat dimanfaatkan dalam pengobatan herbal dan telah terbukti khasiatnya dalam menangani berbagai masalah. Buah tin dapat dikonsumsi segar dan kering oleh manusia. Buah tin yang matang dapat dimakan dimana memiliki kulit tebal dengan damaging buah yang manis yang terdiri dari biji-biji kecil dan memberikan rasa renyah yang halus saat dikunyah. Tujuan dari penyusunan artikel adalah untuk mengetahui pandangan tafsir tentang Surah At-Tin yang dapat digunakan pada penyakit gastrointestinal.</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> </em>Indonesia Indonesia ranks second globally at 40.8% in gastrointestinal incidence in Asia, following India at 43%. (Farishal et al, 2018). The fig (Ficus Carica L) is a fruit that originated from West Asia and is very well known in the Islamic world, because it is mentioned in the word of God in surah At-tin 95 in the Quran. Research used ethanol and ethyl acetate solvents showed that figs contains many secondary metabolites, including flavonoids which have been used for centuries in traditional medicine for their health-promoting effects addressing gastrointestinal. Flavonoids have been pharmacological effects in the digestive tract, acting as antisecretory agents, cytoprotective agents, and antioxidants. The antioxidant properties of phenolic compounds have been extensively studied, but it has become clear that their mechanisms of action go beyond the modulation of oxidative stress. Flavonoid compounds have also been reported to play a beneficial role in gastric ulcers, as flavonoids are believed to stimulate the formation of PGE 2. All parts of the fig tree can be used as herbal medicine and have been proven to be effective in treating various problems. Figs (Ficus Carica L) can be consumed by humans both fresh and dried. Ripe figs have thick skin, the flesh of the small seeds is sweet and soft and crispy when cooked and chewed. This article review aims to know the interpretative views on Surah At-Tin that can be applied to gastrointestinal diseases.</p> <p><strong><em> </em></strong></p>Dwi NovitasariNadiya KumaerohHanny Putri AdrianiNova Wahyu UtamiDessy Erliani Mugita Sari
Copyright (c) 2024 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061212510.55116/IJICM.V6I1.100THE IMPACT OF A BERGAMOT AND CHAMOMILE AROMATHERAPY BLEND ON SLEEP QUALITY IN ELDERLY INDIVIDUALS WITH INSOMNIA
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/103
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong> </strong>Insomnia adalah gangguan tidur yang lazim di kalangan lansia, yang secara signifikan berdampak pada kualitas hidup mereka. Terapi komplementer seperti aromaterapi dan teh herbal telah digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi aromaterapi bergamot dan teh chamomile terhadap kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia. Desain kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol pre-test dan post-test digunakan. Sampel terdiri dari 60 orang lansia dengan insomnia, yang secara acak ditugaskan ke kelompok intervensi (aromaterapi bergamot dan teh kamomil) atau kelompok kontrol (plasebo). Kualitas tidur dinilai dengan menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sebelum dan sesudah periode intervensi selama 4 minggu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t berpasangan dan uji-t independen. Perbedaan yang signifikan dalam skor PSQI diamati antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah intervensi (p <0,05). Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan kualitas tidur yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kombinasi aromaterapi bergamot dan teh chamomile efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pada orang lanjut usia yang mengalami insomnia. Intervensi ini menawarkan pilihan terapi komplementer yang aman dan efektif untuk mengatasi insomnia pada populasi ini.</p> <p><strong> </strong><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>Insomnia is a prevalent sleep disorder among the elderly, significantly impacting their quality of life. Complementary therapies like aromatherapy and herbal teas have been utilized to address sleep disturbances. This study aimed to evaluate the effectiveness of a combined bergamot aromatherapy and chamomile tea intervention on sleep quality in elderly individuals with insomnia. A quasi-experimental design with a pre-test and post-test control group was employed. The sample consisted of 60 elderly individuals with insomnia, randomly assigned to either the intervention group (bergamot aromatherapy and chamomile tea) or the control group (placebo). Sleep quality was assessed using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) before and after the 4-week intervention period. Data analysis was conducted using paired t-tests and independent t-tests. A significant difference in PSQI scores was observed between the intervention and control groups after the intervention (p < 0.05). The intervention group demonstrated a significant improvement in sleep quality compared to the control group. The combination of bergamot aromatherapy and chamomile tea is effective in enhancing sleep quality in elderly individuals with insomnia. This intervention offers a safe and effective complementary therapy option for managing insomnia in this population.</p> <p> </p>Nalurita Enggar Renosih RenosihMaulida Khoiru NisaAisyah Mutia Dawis
Copyright (c) 2024 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061263010.55116/IJICM.V6I1.103 A HOLISTIC REVIEW OF HONEY (ASAL) IN GYNAECOLOGICAL DISORDERS (AMRÃḌ-I NISWÃN) - A UNANI PERSPECTIVE
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/96
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Madu adalah salah satu keajaiban alam. Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-Qur'an Surat 16 ayat 68, '...Dari perut mereka keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, yang di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Nilai madu juga disebutkan dalam beberapa hadits. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Tidak ada satu penyakit pun yang diciptakan Allah, kecuali Dia juga menciptakan obatnya.” Jabir bin Abdullah melaporkan: Saya mendengar Nabi SAW bersabda, “Jika ada kesembuhan pada obat kalian, maka itu adalah bekam, seteguk madu, atau dibakar dengan api (kauterisasi) yang sesuai dengan penyakitnya, tetapi saya tidak suka dibakar dengan api.” Madu diproduksi di sebagian besar negara di dunia. Madu telah digunakan sebagai obat penting dalam Unani, Ayurveda, dan obat-obatan tradisional selama berabad-abad. Telah terbukti bahwa meskipun madu itu manis, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat sebagai obat, madu tidak membahayakan pasien diabetes. Madu memiliki berbagai khasiat, seperti anti oksidan, anti bakteri, anti virus, anti jamur, anti inflamasi, dan masih banyak lagi. Madu dapat dikonsumsi sebagai multivitamin dan juga sumber energi. Telah terbukti efektif dalam berbagai masalah ginekologi seperti dismenore, keputihan, menoragia, perdarahan uterus yang tidak normal, ketidaksuburan pada kedua jenis kelamin, dan penyakit lainnya. Hal ini juga memperkuat ovarium dan rahim. Oleh karena itu, madu merupakan obat yang efektif dan terbukti secara ilmiah.</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> </em>Honey is one of nature’s wonders. Allah Almighty has mentioned in the Holy Quran in Chapter 16 verse 68, ‘… <strong><em>There emerges from their bellies a drink, varying in colour, in which there is healing for people</em>.</strong>’ The value of honey is mentioned in several hadiths, too. Narrated Abu Huraira: The Prophet (PBUH) said, "<em>There is no disease that Allah has created, except that He also has created its treatment</em>." Jabir bin Abdullah reported: I heard the Prophet (PBUH) saying, "<em>If there is any healing in your medicines, then it is in cupping, a gulp of honey, or branding with fire (cauterization) that suits the ailment, but I don't like to be (cauterized) branded with fire</em>." Honey is produced in most of the countries in the world. It has been used as a vital medicine in Unani, Ayurveda, and traditional medicines for centuries. It has been proven that even though honey is sweet, if taken in the right dosage as medicine, it does not harm diabetic patients. Honey has various properties, like anti-oxidant, anti-bacterial, anti-viral, anti-fungal, anti-inflammatory, and many others. It can be consumed as a multivitamin as well as a source of energy. It has been proven to be effective in various gynaecological problems like dysmenorrhoea, leucorrhoea, menorrhagia, abnormal uterine bleeding, infertility in both genders, and other ailments. It also strengthens the ovaries and uterus. Hence, honey is an effective prophetic as well as scientifically proven medicine.</p> <p> </p>Zainab Zubair
Copyright (c) 2025 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061314310.55116/IJICM.V6I1.96IMPLEMENTATION OF ACUPRESSURE IN REDUCING LABOR PAIN
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/105
<p>Labor pain is a multifaceted physiological phenomenon and is frequently one of the most arduous elements of the birthing process. If labor pain is unmanaged, it may result in complications that are not only distressing for the mother but also potentially hazardous for the fetus. Acupressure is a technique that can be used to reduce the intensity of labor pain. Acupressure is a traditional Chinese medicine practice that involves applying pressure to specific points on the body. This article will explore the implementation of acupressure in alleviating labor pain from various credible scientific sources. Research has shown that applying pressure to points such as LI4, SP6, GB21, and BL32 reduces pain intensity during labor, making acupressure a non-pharmacological management option during childbirth.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Nyeri persalinan merupakan pengalaman fisiologis yang kompleks dan seringkali menjadi salah satu aspek paling menantang dalam proses kelahiran. Apabila nyeri dalam persalinan tidak diatasi, maka akan menimbulkan masalah yang tidak hanya menyakitkan pada Ibu bersalin, akan tetapi juga berpotensi mengancam jiwa janinnya. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan adalah dengan memberikan akupresur. Akupresur merupakan pengobatan tradisional Tiongkok, yang melibatkan penekanan pada titik-titik tertentu di tubuh. Artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai implementasi akupresur dalam mengurangi nyeri persalinan dari berbagai sumber ilmiah yang terpercaya. Penekanan pada titik LI4, SP6, GB21 dan BL32 telah terbukti mengurangi intensitas nyeri pada persalinan, sehingga implementasi akupresur untuk mengurangi nyeri persalinan merupakan salah satu tatalaksana non farmakologis yang dapat diberikan pada proses persalinan.</p> <p> </p>Delvy AtrianiIndri Seta Septadina
Copyright (c) 2025 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061435110.55116/IJICM.V6I1.105BIBLIOMETRIC ANALYSIS TREND CUPPING THERAPY TREATMENT INTERVENTIONS FOR HEALTH
https://islamicmedicine.or.id/index.php/ijim/article/view/98
<p>Terapi bekam salah satu intervensi pengobatan komplementer untuk kesehatan yang sudah ada sejak ribuan tahun. Penelitian ini memberikan informasi tentang trend topik penelitian masa depan terkait intervensi pengobatan terapi bekam untuk kesehatan tentang <em>low back pain, reduce pain</em> dan <em>migranie</em>. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bibliometrik. Pencarian data yang digunakan di Web melalui http://app.dimensions.ai. Jurnal atau data memiliki lebih dari 142 juta artikel dan dibatasi dari tahun 2020-2024, dengan menyaring data berbasis app.dimensions.ai yang berfokus pada bidang ilmu kesehatan, keperawatan, ilmu klinis, kesehatan masyarakat dan jenis artikel dalam publikasi. Data dianalisis menjadi peta bibliometrik menggunakan VOSviewer. Hasil identifikasi data melalui app.dimensions.ai terdapat 20.566 data tercatat, dengan mengurutkan berdasarkan jenis artikel dan jenisnya dari dokumen tersebut, hasil yang ditemukan sebanyak 2.062 artikel. Jumlah tertinggi publikasi trend intervensi pengobatan terapi bekam untuk kesehatan tentang <em>low back pain, reduce pain </em>dan<em> migranie </em>terjadi pada tahun 2022 dan terendah terjadi pada tahun 2021. Penelitian trend intervensi pengobatan terapi bekam untuk kesehatan tentang <em>low back pain, reduce pain </em>dan<em> migranie</em> dilakukan tidak hanya di bidang kesehatan sektor, kedokteran, keperawatan dan psikologi tetapi juga di bidang lain. Topik trend intervensi pengobatan terapi bekam untuk kesehatan adalah sebuah topik yang perlu dikembangkan lebih lanjut sebagai terapi komplementer untuk kesehatan. Saran bagi peneliti lain untuk memilih topik yang termasuk dalam visualisasi rendah untuk menemukan pembaruan penelitian.</p> <p><strong> </strong><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong>Cupping therapy is a complementary medical intervention for health that has been around for thousands of years. This research provides information about trends in future research topics related to cupping therapy treatment interventions for health regarding low back pain, reducing pain and migraine. Data analysis in this research uses bibliometrics. Search for used data on the Web via http://app.dimensions.ai. Journals or data have more than 142 million articles and are limited from 2020-2024, by filtering data based on app.dimensions.ai which focuses on the fields of health sciences, nursing, clinical sciences, public health and the types of articles in publications. The data was analyzed into a bibliometric map using VOSviewer. As a result of data identification via app.dimensions.ai, there were 20,566 recorded data, by sorting based on the type of article and type of document, the results found were 2,062 articles. The highest number of publications on trends in cupping therapy treatment interventions for health regarding low back pain, reduce pain and migraine occurred in 2022 and the lowest occurred in 2021. Research on trends in cupping therapy treatment interventions for health regarding low back pain, reduce pain and migrancy was carried out not only in the health sector, medicine, nursing and psychology but also in other fields. The trending topic of cupping therapy treatment interventions for health is a topic that needs to be developed further as a complementary therapy for health. Suggestions for other researchers to choose topics that fall under low visualization to find research updates.</p> <p> </p>May Dwi Yuri SantosoSatriya PranataEdy Soesanto
Copyright (c) 2025 International Journal of Islamic and Complementary Medicine
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-01-302025-01-3061525810.55116/IJICM.V6I1.98